Minggu, 24 Februari 2013

International Buddhist Center di Berastagi

TAL
Replika Pagoda Shwedagon di kompleks TAL

Seperti biasa, perjalanan saya selalu tidak terduga  alias dakdakan begitu juga kali ini. Jumaat, 22 Februari 2013 hari yang sangat panas dan membosankan, sehingga hal yang sangat jenuh bila harus berdiam diri saja. Maka, selesai  mencuci mobil sekitar Pukul 10.00 wib saya-pun mengajak adik saya  jalan-jalan. Awalnya bingung tidak tahu harus kemana, namun melihat terik matahari yang sangat menyengat di kota Medan pilihan yang tepat adalah menuju dataran tinggi Karo. Pertimbangan ini diambil mengingat daerah pegunungan Karo cuacanya masih segar dan jarak tampuh dari Kota Medan yang tidak begitu jauh.

      Berangkat dari rumah di Patumbak sekitar pukul  10. 30 wib. Perjalanan cukup lancar mengingat bukan masa liburan, jadi kendaraan menuju gunung tidak begitu ramai seperti hari Sabtu, Minggu, ataupun hari-hari libur. Sadar sudah mendekati Kota Berastagi, belum ada juga tujuan yang pasti. Sejenak kami memarkirkan kendaraan di depan gerbang Taman Hutan Raya(Tahura), Berastagi sembari berunding hendak menuju kemana. Kemudia adik saya merekomendasikan Taman Alam Lumbini yang jaraknya sekitar +/- 4 km dari tempat pemberhentian kami. Sepakat, maka kendaraanpun kembali dilaju menuju International Buddhist Center - Taman Alam Lumbini Berastagi.

Taman Alam Lumbini Berastagi
Lokasi: Kompleks TAL - Berastagi

      Taman Alam Lumbini, Berastagi adalah kompleks taman alam yang didalamnya terdapat sebuah kuil Buddha yang sangat megah. Kuil ataupun Pagoda ini merupakan replika dari Pagoda Shwedagon yang ada di Burma(Myanmar). Warnanya yang kuning keemasan membuat pagoda ini tampak berdiri kokoh dan megah diantara pepohonan yang rindang. Selain bangunan pagoda yang mengah, komplek seluas +/- 3 hetar ini juga terhampar taman yang indah dengan mengikuti kontur alam yang curam yang menambah pesona dan keunikannya. Replika Pagoda Shwedagon di Taman Alam Lumbini, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara ini merupakan replika tertinggi kedua yang pernah ada atara replika sejenis yang ada di luar Burma dan merupakan tertinggi di Indonesia sehingga meraih rekor MURI(Museum Rekor Indonesia) dengan kategori Tertinggi di Indonesia dan merupakan rekor pertama yang tercatat di Indonesia. Bukan itu saja, TAL ini juga meraih rekor MURI dalam kategori Puja Bakti/Pemberkahan yang dihadiri oleh Anggota Sangha terbanyak pada-saat peresmiannya 30-31 Oktober 2010 silam, dimana 1.250 anggota Sangha yang hadir, terdiri dari 100 orang bhikkhu dari Indonesia, 650 dari Birma(Myanmar), 400 dari Thailand, dan dari negara-negara lainnya(dikatakan dari 20 negara Bikkhu ikut dalam acara Puja Bakti).
      
Keterangan pada papan nama di setiap pohon dalam kompleks TAL
Keterangan pada setiap pohon
Pembangunan komplek TAL dengan replika pagoda berlantai dua ini merupakan sumbangan dari berbagai kelompok Buddhist dari berbagai negara dengan icon utamanya stupa berwarna emas dengan panjang 69 meter dan tingginya 46, 8 meter, serta beberapa relif dan patung lainnya baik di taman maupun di tembok-tembok kompleks tersebut, diantaranya 108 relik suci, 2.598 rupang Buddha, 30 rupang Arhat, dan objek lainya. Dan, satu hal yang cukup menarik dimana tumbuhan didalam komplek ini juga diberi papan nama, yang dimana berisi keterangan nama Latin, Indonesia, dan Lokal(Cakap Karo). Jadi, lokasi yang sejuk, asri, tenang, dan sangat menarik. Patut Anda kunjungi.

      Dan seperti biasa. Waktu yang terbatas sehingga waktu kami disana hanya sekitar 3 jam saja, dan perjalana dilanjutkan dengan tujuan Kota Medan(Pulang), namun seperti biasa juga, sebelum pulang ke Medan kami menyempatkan diri singgah di RC GBKP Sukamakmur untuk berenang. Eh… sudah Pukul 16.00 lewat dan kolam renga serta fasilitas lainnya di RC GBKP, Sukamakmur sudah tutup, ya… agar tidak kecewa kami memutuskan duduk-duduk sambil makan BPK yang sebelumnya kami singgahi di BPK Aji Jahe, Sukamakmur dan berkeliling taman RC GBKP sejenak, kemudian pulang ke Medan.
      
Nama: International Buddhist Center- Taman Alam Lumbini Berastagi
Lokasi: Desa Tongkeh, Kec. Dolat Rakyat, Kab. Karo, Sumatera Utara. Sekitar Lokasi Wisata Berastagi, +/- 50 km dari Kota Medan
Kategori: Taman Alam, Objek Wisata Rohani, Pusat Peribadatan Umat Buddha
Peresmian: 30 -31 Oktober 2010
§  Mentri Agama Repoblik Indonesia
§  Mentri Agama Myanmar
§  Duta Besar Myanmar untuk Indonesia
§  Sangharaja dari berbagai negara
§  Dan tamu/pengunjung lainnya dari leboh 24 negara.
Tiket masuk: IDR. 0,- (tidak dipungut beaya)
Akses: Jalan Lintas Medan – Berastagi, Jalan Lintas Berastagi – Barusjahe, dan jalan masuk sekitar +/-2 km. Secara keseluruhan aksesnya bagus dan dengan parkir(IDR. 0,-) yang luas.
Lokasi sekeliling: Taman, vila - perumahan, dan perkebunan masyarakat(Lobak, Strowberi, jeruk, dll)   



Selasa, 18 Desember 2012

Jalan Kampung Karo - Patumbak rusak parah

Jalan Patumbak rusak
          Jalan Kampung Karo, Patumbak yang menghubungkan antara Kecamatan Patumbak dengan Kecamatan Tanjungmerawa rusak parah. Bahkan, jalan yang diaspal sekitar tahun 2000 dan tembus ke Kecamatan Tanjungmerawa sekitar tahun 2010 ini kini menjadi salah satu jalan alternatif bagi orang yang mobilitasnya antara wilayah Deliserdang hilir dengan Deliserdang di sebelah hulu. 

          Mengapa tidak! Misalkan orang dari daerah Kecamatan Delitua, Namorambe, Kutalimbaru,  Pancurbatu, Sibolangit bahkan dari Kabupaten Karo, Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, ataupun dari Provinsi Nangro Aceh Derusalam(NAD) yang hendak ke arah Lubuk Pakam yang mengetahui jalur ini, maka akan memilih jalan alternatif ini, karena dianggap lebih pintas, aman, dan terhindar dari kemacetan kota. Namun, hingga kini belum ada niat dari Pemerintah Daerah Tk II Deliserdang untuk melakukan perbaikan. Padahal, saat terjadi unjuk rasa besar-besaran buruh di Deliserdang yang mengakibatkan ditutupnya Jalan Lintas Sumatera (Medan - Lubuk Pakam), jalan ini menjadi salah satu, bahkan jalan alternatif satu-satunya bagi para pengguna jalan untuk melakukan perjalanan antara kawasan Deli Hilir dengan Deli Hulu. Bayangkan, jika ada seorang katakanlah pejabat setingkat dirjen ataupun menteri yang melakukan kunjungan kerja ke Deliserdang saat ada penutupan jalan Lintas Sumatera, bukankah jalan ini yang akan dilaluinya? Hehehe... Mejuah-juah Indonesia.
.
Peta Jalur Medan - Lubuk Pakam dari Jalan Lintas Sumatera dan dari Jalan Kampung Karo - Patumbak




Jalan Kampung Karo, Patumbak rusak parah